Jumat, 14 Agustus 2020

Cara Bekerja Yang Buruk

 Setiap karyawan sebaiknya benar-benar mengenali budaya kerja perusahaan sebelum mereka memutuskan untuk masuk dan bekerja di perusahaan. Meskipun tidak dapat diketahui 100%, setidaknya setiap karyawan sudah memiliki gambaran pada saat karyawan tersebut datang dan melakukan interview, sehingga karyawan tersebut tidak akan merasa terjebak di dalamnya pada saat sudah bekerja di sana. Dengan begitu, setiap karyawan dapat berkembang dengan baik di perusahaan pilihannya.

Jika Anda mendapati lingkungan kerja dengan budaya kerja yang buruk, informasi dan tips berikut ini dapat Anda terapkan. Sebagai tim HR perusahaan, Anda memiliki tanggung jawab untuk memastikan setiap urusan karyawan di perusahaan dapat dikelola secara baik. Karena karyawan merupakan salah satu aset penting yang dapat menentukan kesuksesan perusahaan. Berpikir dan bersikap secara positif dan profesional, sehingga Anda dapat menghadapi semua masalah dengan dewasa dan kepala dingin di tengah-tengah lingkungan kerja yang negatif.


Tanda Perusahaan Memiliki Budaya Kerja yang Buruk

1. Karyawan mudah masuk dan mudah mengundurkan diri. Lazimnya, perusahaan akan membuat karyawan betah untuk bekerja di perusahaan dengan menerapkan budaya kerja yang baik. Namun, jika perusahaan tidak memperlakukan karyawannya dengan baik maka akan membuat tidak banyak karyawan yang bisa bertahan lama.


2. Hampir seluruh karyawan yang ada di perusahaan senang untuk menceritakan orang lain alias bergosip. Kantor yang dipenuhi dengan orang-orang yang senang bergosip berarti kurang memiliki tenggang rasa antar karyawan dan atasan.


3. Tidak ada yang salah jika perusahaan berusaha untuk menutupi sisi buruk agar tetap baik. Namun jika perusahaan terlalu menutupi sisi buruk dan terlalu menonjolkan sisi baiknya, bisa jadi perusahaan tersebut menutupi sesuatu. Misalnya budaya kerja ternyata justru yang sangat buruk.


4. Banyak karyawan selalu pulang melebihi batasan jam kerja. Perusahaan mungkin dengan sengaja memerintahkan setiap karyawan untuk bekerja melebihi jam kerja sesuai dengan peraturan pemerintah agar dapat menghemat biaya. Hal ini tentu saja sangat merugikan karyawan, apalagi jika lembur yang dilakukan tidak diberikan upah seperti yang telah ditetapkan oleh pemerintah.


Cara Mengenali Budaya Kerja di Perusahaan

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengenali budaya kerja yang buruk di perusahaan:


1. Salah satu hal yang sering kali membuat banyak orang menjadi percaya akan budaya kerja yang mungkin bukan sebenarnya adalah karena adanya hal-hal yang terlihat baik dari luarnya. Seperti kantor yang memiliki ruang istirahat atau mungkin arena bermain atau tersedianya makanan gratis. Banyak orang yang menganggap bahwa apa yang kelihatan misalnya fasilitas kantor, sebagai penentu budaya kerja. Padahal pada kenyataannya, fasilitas hanyalah dijadikan sebagai salah satu alat bantu. Bagus dan menariknya fasilitas kantor bukan sebagai penentu baik buruknya budaya kerja atau kepemimpinan dari suatu perusahaan. Untuk dapat mengenali budaya kerja yang buruk, sebaiknya jangan menilai dari apa yang kelihatan saja.


2. Sebagai karyawan baru, hal penting yang sebaiknya diperhatikan salah satunya adalah melihat penataan kantor. Biasanya ada beberapa karyawan yang lebih nyaman untuk bekerja di ruangan terbuka dengan meja yang terbuka, dan ada pula karyawan yang lebih nyaman untuk bekerja di sebuah kubikal atau tempat kerja yang lebih tertutup. Selain itu, karyawan baru juga harus melihat bagaimana sesama karyawan saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, dan lain sebagainya.


3. Salah satu tempat yang mungkin dapat menjadi pertimbangan agar dapat mengenali budaya kerja yang buruk adalah kamar mandi atau toilet di perusahaan. Menjaga kebersihan toilet sama halnya bertanggung jawab atas kepentingan orang lain. Oleh karena itu, kebersihan toilet dapat menjadi salah satu indikasi bagaimana karyawan di perusahaan tersebut bekerja.


4. Mengamati kecepatan perusahaan dalam melakukan rekrutmen karyawan. Jika sebuah perusahaan terlalu cepat dalam merekrut karyawan, maka bisa jadi perusahaan hanya ingin ada seseorang yang dapat dipekerjakan tanpa mempedulikan kesejahteraannya. Seorang karyawan tidak akan berkembang jika karyawan tersebut bekerja di sebuah perusahaan yang hanya membutuhkan karyawan untuk dapat mengisi kekosongan tempat di perusahaan mereka.


Menghadapi Lingkungan Kerja yang Negatif

1. Berada di tengah-tengah lingkungan kerja yang negatif, sangat penting bagi setiap karyawan untuk senantiasa memiliki pola pikir yang positif. Cara ini akan membantu karyawan untuk berpikir lebih jernih dalam memandang setiap masalah yang mungkin terjadi. Setiap karyawan sebaiknya menghindari untuk ikut ke dalam hal-hal negatif yang dilakukan oleh teman-teman di lingkungan kerjanya. Dan fokus pada pekerjaan dengan melakukan yang terbaik.


2. Daripada terus tertekan dan mengeluh sepanjang waktu karena lingkungan kerja yang negatif, setiap karyawan dapat mencari hal-hal yang bisa dijadikan sebagai hiburan dan sesekali bercanda bersama rekan kerja.


3. Bercanda memang perlu dilakukan antar rekan kerja di kantor. Tetapi jika ada sebagian karyawan yang mulai bergosip atau membicarakan kejelekan orang lain, sebaiknya seorang karyawan tidak ikut bergabung dalam pembicaraan tersebut.


4. Karyawan yang benar-benar merasa penat karena beban kerja yang terlalu berat, ditambah lagi lingkungan kerja yang negatif, tidak ada salahnya untuk beristirahat sebentar di tengah jam kerja. Beristirahat sejenak menjadi sangat penting jika karyawan benar-benar ingin tetap produktif di tengah-tengah lingkungan kerja yang negatif.


5. Lingkungan kerja yang negatif dibentuk oleh pribadi-pribadi yang negatif. Sedangkan, pribadi yang negatif biasanya bersumber dari masalah yang tidak terselesaikan. Tim HR di perusahaan sebaiknya melakukan pendekatan kepada setiap karyawan dan mencari tahu apa masalah-masalah yang mungkin mereka miliki. Dengan melakukan usaha pendekatan tersebut, maka diharapkan dapat mengurangi lingkungan kerja yang negatif.