Selasa, 23 Maret 2021

Tips Pemasaran Terbaik Di Indonesia


 b Dalam pernyataannya di website Singapore Global Network, Choo mengatakan visinya mendirikan (TMCG) adalah untuk menetapkan standar layanan dan etika tertinggi dalam industri perawatan kesehatan swasta Asia Tenggara, yang dimulai dengan Singapura dan Indonesia.

Meski memiliki tujuan mulia, ternyata bisnis nya tidak serta merta disambut baik, dan bahkan pernah mendapat tantangan dari kalangan dokter sendiri. Ia mengaku instansinya pernah dimasukkan ke dalam daftar hitam (blacklist) oleh dokter tertentu.

Kendati, ia mengatakan hal tersebut tidak mematahkan niatnya dalam memberikan perawatan pasien yang berkualitas, hingga akhirnya bisa membuka kantor perwakilan di Indonesia pada 2017.

Berikut adalah lima tips yang diberikan Choo kepada orang-orang yang ingin memasuki pasar Indonesia.

1. Meminta nasihat pada orang yang sudah berpengalaman
Choo mengatakan Indonesia adalah negeri yang penuh peluang, tetapi hanya bagi mereka yang memiliki pola pikir, jaringan, dan pemahaman yang benar tentang negara Indonesia.

Untuk itu, ia mengatakan penting untuk meminta nasihat dari mereka yang berpengalaman di pasar Indonesia. “Mintalah nasihat dari orang-orang yang pernah ke sini dan memahami tata letak tanahnya,” kata Choo.

Ia mengatakan hal ini akan membuat orang-orang bisa memahami banyak hal, seperti siapa yang bisa diajak berkolaborasi dan yang harus dihindari.

“Terkadang, semakin besar perusahaannya, semakin Anda harus menjauhi mereka. Saya telah menjumpai banyak orang yang memilih untuk tidak mengindahkan nasihat ini, hanya untuk terbakar pada akhirnya,” kata Choo.

2. Pelajari cara membaca yang tersirat
Choo mengatakan orang-orang Indonesia sangat sopan. Saking sopannya, banyak yang tidak mengungkapkan langsung hal-hal yang mereka rasa dapat menyakiti orang lain. Misalnya, saat menyampaikan penolakan.

Untuk itu, Choo menyarankan agar lebih peka dan memahami apa yang diinginkan orang-orang Indonesia sebenarnya.

“Ini tidak seperti orang Singapura, yang terus terang. Misalnya, ketika orang Indonesia mengatakan 'bisa', makna yang disampaikan mungkin tidak langsung. Apakah mereka bersikap sopan, atau apakah mereka benar-benar bermaksud untuk melakukannya?” katanya.

“Kalau pun ada yang di luar kemampuan mereka, orang Indonesia tidak akan mengatakan ‘tidak’ secara langsung. Anda perlu mengasah keterampilan Anda untuk memahami nuansa ini,” sambung Choo.

3. Mempelajari sejarah Indonesia
Hal selanjutnya yang disarankan Choo adalah membaca sejarah Indonesia, karena Indonesia adalah negara yang kompleks dengan lebih dari 1.340 ras etnis.

Mempelajari sejarah bisa memperdalam pemahaman tentang bagaimana sejarah membentuk orang Indonesia dari berbagai penjuru negara, yang mana penting untuk membingkai interaksi dengan orang-orang Indonesia.

“Penting juga untuk mendidik diri Anda sendiri tentang sejarah Indonesia. Saat Anda memahami sejarah dan budaya suatu negara, hal itu juga menjadi topik diskusi yang membantu melumasi percakapan, daripada langsung membahas sisi bisnis. Mereka juga memiliki sejarah agama yang kaya dan rumit yang harus Anda ketahui,” kata Choo.

4. Menjaga pola pikir
Choo mengatakan, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah tidak membahas setiap keterlibatan dengan pola pikir transaksional. Meski mungkin tujuan utamanya adalah bisnis, tapi orang-orang Indonesia lebih mengutamakan membangun hubungan terlebih dahulu.

“Dan mereka pandai mengubur niat ini, sehingga sulit untuk menentukan apa yang mereka inginkan,” katanya.

5. Beradaptasi dan tetap rendah hati
Choo juga menekankan pentingnya untuk bisa beradaptasi dan tetap rendah hati. Ia menyebut menjalin hubungan harus seperti memainkan layangan, yaitu harus tahu kapan waktu untuk melepaskan, menarik ke belakang, dan menyesuaikan diri.

“Tetaplah berpikiran terbuka untuk semua orang, dan ingatlah bahwa ada waktu untuk segalanya,” katanya.

“Akhirnya, sepatah kata bijak: jika Anda menjadi pusat kebutuhan mereka - bukan keinginan - itulah rahasia untuk membangun hubungan dan menarik orang,” tutur Choo.